Jakarta – Pemerintah menetapkan Juli 2025 sebagai waktu resmi dimulainya operasional Sekolah Rakyat, program pendidikan nasional baru yang ditujukan bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Sebanyak 100 titik lokasi telah disiapkan untuk tahap awal pelaksanaan, dengan target mencakup hampir 10.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA. Program ini dirancang sebagai bentuk intervensi langsung negara dalam upaya memutus rantai kemiskinan melalui jalur pendidikan.
Menteri Sosial Saifullah Yusuf menyatakan bahwa program Sekolah Rakyat menjadi prioritas lintas kementerian dalam mendukung agenda pengentasan kemiskinan ekstrem.
“Kami memastikan seluruh tahapan persiapan berjalan sesuai jadwal, termasuk rekrutmen guru, pembangunan infrastruktur, dan seleksi peserta didik,” ujarnya dalam keterangan resmi di Jakarta.
Ia menambahkan bahwa proses pendaftaran calon tenaga pendidik sudah dimulai sejak pertengahan Juni dan akan disusul dengan pelatihan intensif pada awal Juli. Pemerintah juga memastikan seluruh sarana belajar, termasuk asrama dan perlengkapan teknologi pendukung, tersedia sebelum tahun ajaran baru dimulai pada pertengahan Juli.
Ketua Tim Formatur Sekolah Rakyat Mohammad Nuh menjelaskan, sebanyak 396 rombongan belajar telah dibentuk pada tahap awal.
“Setiap sekolah akan menjadi pusat pembinaan karakter dan kepemimpinan berbasis asrama dengan pendekatan digital. Siswa akan mendapatkan fasilitas lengkap, termasuk iPad, seragam, makan, dan tempat tinggal secara gratis,” jelasnya.
Di beberapa wilayah seperti Jawa Timur dan Papua Barat, pembangunan gedung serta penyiapan lahan telah memasuki tahap akhir. Sekolah Rakyat dibangun di atas lahan seluas minimal 8 hektare dan dilengkapi laboratorium, sarana olahraga, serta fasilitas pendukung lainnya.
Sementara itu, Wakil Menteri Sosial Agus Jabo Priyono menekankan pentingnya kolaborasi antarkementerian dalam menyukseskan program ini.
“Kami bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan, Kementerian PAN-RB, PUPR, dan juga didukung oleh BUMN digital untuk memastikan Sekolah Rakyat menjadi model pendidikan unggulan bagi kelompok termiskin di Indonesia,” katanya.
Sekolah Rakyat ditargetkan menjangkau anak-anak dari kelompok desil 1 dan 2 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). Seleksi siswa dilakukan secara terverifikasi melalui sistem digital dan didampingi oleh petugas program keluarga harapan (PKH).
Program ini menjadi bagian dari langkah strategis pemerintah menuju visi Indonesia Emas 2045 dengan memastikan setiap anak, tanpa terkecuali, mendapat akses pendidikan bermutu dan berkelanjutan.
[edRW]