Waspadai Konflik dan Teror Selama Ramadhan

oleh -2 Dilihat
banner 468x60

Jakarta – Di bulan suci Ramadhan, potensi gangguan keamanan dan aksi terorisme perlu diwaspadai oleh seluruh elemen masyarakat dan aparat keamanan. Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, mengingatkan bahwa meskipun kelompok Jamaah Islamiyah (JI) telah membubarkan diri dan kembali mengikrarkan kesetiaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), ancaman terorisme masih tetap ada.

banner 336x280

Ditegaskan bahwa seluruh pelaku terorisme yang selama ini ditangkap oleh Densus 88 sejatinya memiliki akar yang sama dengan NII. Berbagai penangkapan yang terjadi di daerah seperti Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung, Banten, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Bali menunjukkan bahwa jaringan ini masih aktif dan berpotensi melakukan serangan.

“Ada kepercayaan di kalangan mereka bahwa melakukan amaliyah teror di bulan Ramadhan dan meninggal dunia dalam aksinya akan membawa mereka masuk surga tanpa hisab bersama keluarga,” ujar Ken.

Ken juga mengingatkan bahwa aksi teror pernah terjadi di bulan Ramadhan pada tahun-tahun sebelumnya, seperti ledakan bom di Pos Pengamanan Gemblegan, Solo, serta serangan bom bunuh diri di Mapolresta Solo.

Kapolda Sulawesi Selatan, Irjen Pol Yudhiawan, mengatakan selain ancaman terorisme, ketegangan sosial juga meningkat di sejumlah wilayah pada awal Ramadhan. Di Makassar, aksi kriminalitas jalanan seperti serangan menggunakan busur panah dan bentrokan antar kelompok pemuda kembali terjadi. Pihaknya merespons situasi ini dengan memimpin langsung patroli skala besar guna menjaga keamanan.

“Saya ingin memastikan situasi Kota Makassar tetap kondusif selama bulan suci Ramadhan. Patroli ini bertujuan mencegah kejahatan jalanan dan menghilangkan penyakit masyarakat. Para pemuda yang berkumpul di pinggir jalan untuk segera kembali ke rumah agar tidak terjadi insiden yang tidak diinginkan,” kata Yudhiawan.

Di Papua Pegunungan, Wakil Gubernur terpilih, Ones Pahabol, mengajak seluruh warga untuk menjaga kedamaian selama bulan Ramadhan. Ia menekankan pentingnya nilai persaudaraan dan toleransi dalam menciptakan suasana harmonis di delapan kabupaten di wilayah tersebut.

“Seluruh warga di Papua Pegunungan harus dapat menjaga kedamaian saat saudara-saudara Muslim menjalankan ibadah puasa. Kita semua diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada perbedaan di antara kita,” kata Ones.

Ia juga mengingatkan bahwa ajaran kasih dan persaudaraan menjadi kunci dalam membangun kehidupan sosial yang damai dan harmonis.
{}

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.