Prabowo Tegaskan Komitmen Indonesia Jadi Jembatan Global di Forum BRICS 2025

oleh -18 Dilihat
banner 468x60

Rio De Janeiro – Presiden RI, Prabowo Subianto resmi mengikuti Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) BRICS 2025 di Rio De Janeiro, Brazil. Dalam pertemuan bergengsi yang dimulai Minggu pagi waktu setempat itu, Presiden Prabowo hadir membawa semangat perdamaian dan kerja sama strategis antarnegara di tengah dinamika geopolitik global yang kian kompleks.

banner 336x280

Mengawali rangkaian acara di Museum Seni Modern (MAM) Aterro do Flamengo, Presi-den Prabowo disambut dalam upacara resmi bersama para kepala negara anggota BRICS. Agenda utama hari pertama mencakup dua sesi pleno bertajuk “Perdamaian dan Keamanan serta Reformasi Tata Kelola Global”, serta “Penguatan Multilateralisme, Urusan Ekonomi-Keuangan, dan Kecerdasan Buatan”.

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan bahwa kehadiran Indonesia kali ini sangat strategis mengingat status sebagai anggota penuh BRICS.

“Presiden Prabowo membawa mandat untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai penghubung antara negara maju dan berkembang dalam membentuk tata kelola global yang lebih adil,” ujar Airlangga.

Usai sesi foto bersama, pembahasan intensif dimulai dalam forum tertutup. Presiden Prabowo bersama para pejabat tinggi Indonesia menyampaikan pandangan tentang pentingnya menjaga stabilitas keamanan global dan perlunya etika dalam pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan.

Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono menekankan pentingnya menciptakan arsitektur ekonomi global yang responsif terhadap negara-negara berkembang.

“BRICS bisa menjadi ruang baru untuk memperjuangkan keadilan dalam kebijakan ekonomi dan akses pembiayaan,” tegas Thomas.

Agenda berlanjut hingga sore hari dengan hadirnya delegasi dari mitra BRICS dan or-ganisasi internasional. Sesi ditutup dengan resepsi resmi oleh Presiden Brazil Luiz Inácio Lula da Silva, menandai eratnya hubungan negara-negara anggota dalam mem-bentuk tatanan global baru yang inklusif.

Wakil Menteri Luar Negeri Arrmanatha Nasir menambahkan bahwa posisi Indonesia tidak hanya strategis, tetapi juga diperlukan dalam membangun jembatan komunikasi global.

“Indonesia ingin menjadi bagian dari solusi atas berbagai tantangan internasional me-lalui dialog konstruktif,” tambah Arrmanatha.

Agenda KTT BRICS pada Senin (7/7) dengan fokus pada isu lingkungan, COP30, dan kesehatan global, sekaligus menegaskan peran aktif Indonesia dalam menghadirkan kepemimpinan yang kolaboratif dan solutif di panggung dunia. (^)

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.