Pemerintah Terus Lakukan Percepatan Swasembada Pangan Papua

oleh -6 Dilihat
banner 468x60

Oleh : Ratna Desi Subagja )*
Upaya pemerintah untuk mempercepat terwujudnya swasembada pangan di Papua tidak hanya mencerminkan keseriusan dalam membangun kemandirian pangan nasional, tetapi juga menunjukkan kepedulian nyata terhadap pemerataan kesejahteraan masyarakat hingga ke wilayah paling timur Indonesia. Papua, yang selama ini kerap dicitrakan sebagai daerah tertinggal, kini tengah diangkat menjadi lumbung pangan masa depan bangsa, berkat berbagai langkah strategis yang dilakukan oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, serta sinergi bersama BUMN dan masyarakat.

banner 336x280

Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman mengatakan pemerintah sedang melakukan percepatan program swasembada pangan di Papua melalui pendekatan yang sistematis dan terintegrasi. Pendampingan langsung kepada petani dipadukan dengan penerapan mekanisasi pertanian menjadi kunci transformasi dari pertanian tradisional menuju pertanian modern. Langkah ini bukan hanya meningkatkan efisiensi dan produktivitas, tetapi juga membuka peluang kesejahteraan yang lebih besar bagi petani lokal.

Penerapan teknologi pertanian modern seperti penggunaan alat dan mesin pertanian (alsintan), teknologi benih unggul, serta sistem irigasi yang canggih merupakan bentuk konkret dari visi besar pemerintah. Dalam hal ini, Presiden Prabowo Subianto secara eksplisit menaruh perhatian serius agar Papua menjadi pilar utama dalam ketahanan pangan nasional. Gagasan besar berupa program cetak sawah baru di kawasan potensial seperti Merauke, serta pembangunan saluran irigasi tersier, menjadi langkah awal yang menjanjikan.

Salah satu terobosan nyata adalah pemberian benih unggul secara gratis kepada petani, terutama di daerah yang siap bertransformasi menuju pertanian modern. Di Kabupaten Manokwari, misalnya, pemerintah melalui Kementerian Pertanian menyalurkan 4 ton benih padi varietas Inpari 32 guna mendukung budidaya padi gogo di lahan kering. Program ini menyasar tiga distrik utama yaitu Warmare (100 hektare), Masni (81 hektare), dan Prafi (19 hektare). Pengembangan padi di lahan kering ini bukan sekadar solusi jangka pendek, melainkan strategi jangka panjang untuk memaksimalkan potensi agrikultur Papua yang selama ini belum tergarap optimal.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan juga menegaskan pentingnya menghentikan ketergantungan pada impor pangan, khususnya untuk komoditas strategis seperti beras, gula, garam, dan jagung pakan ternak. Swasembada pangan bukan lagi mimpi di tengah ketidakpastian global saat ini. Pemerintah telah merancang berbagai strategi produktivitas melalui kolaborasi lintas sektor dan penerapan teknologi canggih yang adaptif terhadap kondisi geografis dan sosial-budaya lokal, termasuk di Papua.
Di sisi lain, pentingnya pendekatan multisektoral dalam mewujudkan swasembada pangan tidak bisa dilepaskan dari peran vital BUMN. Dalam hal ini, PT Pupuk Indonesia (Persero) memegang peranan kunci. Dengan komitmen investasi mencapai Rp116 triliun, perusahaan ini sedang membangun Kawasan Industri Pupuk Fakfak di Papua Barat. Investasi ini bukan sekadar pembangunan fisik industri, tetapi merupakan strategi jangka panjang untuk menjamin ketersediaan pupuk sebagai faktor utama produktivitas pertanian.

Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menekankan bahwa pupuk menyumbang sekitar 62% terhadap produktivitas pertanian. Pihaknya memastikan pasokan pupuk yang cukup dan merata merupakan prasyarat mutlak dalam menciptakan swasembada pangan. Inovasi juga dilakukan melalui digitalisasi distribusi dengan sistem i-Pubers, yang memungkinkan petani menebus pupuk bersubsidi hanya dengan KTP serta memastikan pengawasan penyaluran secara real-time melalui command center. Langkah ini tidak hanya mempercepat distribusi, tetapi juga mempersempit peluang penyalahgunaan dan ketidaktepatan sasaran.

Penting untuk dipahami bahwa Papua memiliki potensi agrikultur luar biasa. Dengan lahan yang luas dan subur, serta iklim yang mendukung pertanian sepanjang tahun, Papua sebenarnya memiliki semua modal dasar untuk menjadi daerah unggulan dalam ketahanan pangan nasional. Yang dibutuhkan hanyalah kehadiran negara secara sistemik, dan inilah yang kini sedang diwujudkan oleh pemerintah.

Namun tentu, keberhasilan program ini tidak semata bergantung pada pemerintah. Peran serta masyarakat, akademisi, sektor swasta, hingga komunitas lokal menjadi bagian penting dari ekosistem pertanian yang berkelanjutan. Diperlukan sinergi aktif antara seluruh pemangku kepentingan untuk memastikan bahwa program-program yang telah dirancang benar-benar menjawab kebutuhan di lapangan, sekaligus memperkuat ketahanan pangan sebagai pilar strategis pertahanan bangsa.

Program percepatan swasembada pangan di Papua tidak hanya soal pangan. Ini adalah bagian dari agenda besar keadilan sosial. Pemerataan pembangunan yang menyentuh sektor pangan di daerah tertinggal adalah manifestasi nyata dari semangat Pancasila dan amanat konstitusi. Ketika petani Papua sejahtera, ketika beras, jagung, dan padi dari tanah Papua menjadi konsumsi harian di berbagai daerah Indonesia, maka saat itulah kita benar-benar berdiri di atas kaki sendiri dalam urusan pangan.
Keterlibatan masyarakat dalam proses produksi dan distribusi pangan juga menjadi kunci keberhasilan program ini. Pemerintah telah berkomitmen untuk memberikan pelatihan dan pembinaan bagi petani dan pelaku usaha lokal, agar mereka bisa meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi pangan secara berkelanjutan. Program ini sekaligus menjadi jembatan bagi masyarakat Papua untuk beradaptasi dengan perkembangan ekonomi global tanpa meninggalkan budaya dan kearifan lokal mereka.
Pembangunan Lumbung Pangan Nasional di Papua adalah wujud nyata komitmen pemerintah dalam mengatasi ketimpangan pembangunan dan menciptakan kemandirian ekonomi di daerah terluar Indonesia. Program ini membawa harapan besar bagi masyarakat Papua untuk dapat menikmati kesejahteraan yang lebih baik, dengan meningkatkan kualitas hidup melalui pemberdayaan sektor pertanian dan menciptakan lapangan kerja yang lebih luas.
Dengan komitmen, semangat, dan kerja keras bersama, dapat dipastikan bahwa program ini tidak hanya menguntungkan masyarakat Papua, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi ketahanan pangan nasional secara keseluruhan. Kesejahteraan Papua adalah bagian dari kesejahteraan bangsa, dan saatnya kita merajut harapan tersebut untuk masa depan yang lebih baik.
)* Mahasiswa Fakultas Pertanian UI

banner 336x280

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.