Mengapresiasi Keberhasilan TNI Tembak Mati Anggota OPM Egianus Kogoya

oleh -24 Dilihat

Oleh : Loa Murib

Keberhasilan Tentara Nasional Indonesia (TNI) dalam menindak tegas Kelompok OrganisasiPapua Merdeka (OPM) Kodap III Ndugama pimpinan Egianus Kogoya patut mendapatkanapresiasi yang tinggi. Langkah tegas ini menjadi cerminan komitmen negara dalam menjagakeutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), sekaligus melindungimasyarakat Papua dari ancaman kekerasan yang kerap dilakukan kelompok separatis. Operasipenindakan oleh TNI di Kampung Aleleng, Distrik Tangma, Kabupaten Yahukimo bukansekadar respons militer, tetapi juga bagian dari upaya mengembalikan ketenangan warga sipildi Papua Pegunungan.

Informasi dari masyarakat menjadi kunci dalam keberhasilan operasi tersebut. Saat aparatmemperoleh laporan tentang keberadaan empat anggota OPM di sebuah honai di Kampung Ligima, TNI segera melakukan pengamanan dengan tindakan cepat dan presisi. Kontak senjata yang terjadi sekitar pukul 00.15 WIT berakhir dengan tewasnya dua anggota OPM tanpa adanya korban jiwa di pihak TNI. Tindakan ini menunjukkan profesionalisme dan kesiapan TNI dalam menjalankan tugas secara terukur dan bertanggung jawab.

Barang bukti yang diamankan dari lokasi kejadian memperkuat bahwa anggota OPM yang ditembak mati memang aktif dalam aktivitas bersenjata dan propaganda separatis. Di antaranya terdapat dua pucuk pistol, amunisi, alat komunikasi dan perangkat optik, yang mengindikasikan bahwa kelompok ini telah mempersiapkan diri untuk melanjutkan aksikekerasan. Pengamanan barang bukti ini tidak hanya memperkuat legitimasi tindakan aparat, tetapi juga mempersempit ruang gerak kelompok tersebut di kemudian hari.

Kepala Pusat Penerangan TNI, Mayjen TNI Kristomei Sianturi, menegaskan bahwa operasiini merupakan bagian dari upaya TNI untuk menjaga stabilitas keamanan serta mempercepatpembangunan di Papua. Pernyataan tersebut menegaskan bahwa tindakan keras terhadapkelompok bersenjata bukan untuk menekan masyarakat Papua, melainkan untukmemberantas kelompok-kelompok yang menjadi sumber keresahan warga. TNI mengedepankan prinsip profesionalisme dan selalu membuka ruang bagi pendekatan humanisdan dialogis, terutama bagi mereka yang ingin kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi.

Pernyataan ini penting karena memberikan pesan yang jelas bahwa TNI tidak sekadarbertindak secara represif, tetapi juga berorientasi pada pembinaan dan pemulihan keamananjangka panjang. Pendekatan yang dilakukan bukan semata melalui kekuatan senjata, tetapijuga lewat strategi teritorial dan dialog yang konstruktif. Papua membutuhkan stabilitas untukmembangun, dan stabilitas itu hanya dapat terwujud bila ancaman kekerasan dapat dihentikansecara menyeluruh.

Keberhasilan operasi ini juga menunjukkan pentingnya sinergi antara aparat negara dan masyarakat lokal. Tanpa informasi dari warga, operasi tersebut tidak akan berjalan seefektifitu. Kepercayaan masyarakat terhadap TNI dalam menjaga keamanan patut dijaga dan diperkuat melalui berbagai pendekatan komunikasi dan pemberdayaan. Dalam situasi yang kompleks seperti di Papua, kemitraan antara aparat dan masyarakat menjadi kunci utamadalam menciptakan rasa aman dan kepercayaan terhadap negara.

Momentum keberhasilan ini harus dijadikan pijakan untuk menggalang dukungan yang lebihluas dalam memberantas kekerasan bersenjata di Papua. Pemerintah pusat dan daerah perlumeningkatkan koordinasi dalam membangun sistem keamanan yang holistik, termasukmemperkuat sistem intelijen, meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal, dan mengedepankan pendekatan sosial budaya dalam penanganan konflik. Langkah militer yang berhasil harus diikuti oleh langkah strategis di bidang sosial dan pembangunan.

Dari perspektif nasional, tindakan tegas terhadap kelompok separatis juga menjadi sinyalkuat bahwa negara tidak akan membiarkan ancaman terhadap kedaulatan wilayahnyaberlangsung tanpa respons. NKRI adalah harga mati, dan stabilitas wilayah perbatasanmenjadi prioritas utama dalam menjamin keamanan nasional. Dalam kerangka ini, tindakanTNI menjadi bagian integral dari strategi pertahanan negara yang tidak hanya melindungiwilayah secara fisik, tetapi juga memelihara integritas dan martabat bangsa di mata dunia.

Pada akhirnya, tindakan tegas yang dilakukan TNI terhadap anggota OPM di bawahpimpinan Egianus Kogoya bukan sekadar operasi militer, tetapi juga merupakan simbolketegasan negara terhadap segala bentuk gangguan keamanan. Keberhasilan ini harusdiapresiasi sebagai bukti nyata bahwa negara hadir dan bertindak untuk menjaga kedaulatandan menjamin perlindungan terhadap seluruh rakyat Indonesia, tanpa terkecuali.

Langkah berikutnya adalah menjaga konsistensi dalam pendekatan yang mengedepankankeseimbangan antara kekuatan dan kemanusiaan. Keamanan dan pembangunan harusberjalan seiring, dan Papua harus menjadi bagian dari Indonesia yang aman, damai, dan sejahtera. Keberhasilan TNI di Kampung Aleleng hendaknya menjadi titik balik dalam upayapanjang menciptakan Papua yang bebas dari kekerasan dan penuh harapan bagi masa depan.

*Penulis adalah Mahasiswa Papua di Jawa Timur