Presiden Prabowo Jadi Pembicara di SPIEF Rusia, Buktikan Kepemimpinan Indonesia di Mata Dunia

oleh -3 Dilihat

Oleh: Rizki Wicaksono )*

Kehadiran Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, sebagai pembicara utama dalam St. Petersburg International Economic Forum (SPIEF) 2025 merupakan sebuah penegasan akan posisi strategis Indonesia di panggung global. Lawatan kenegaraan Presiden Prabowo ke Rusia, yang berlangsung pada 19–20 Juni 2025, bukan sekadar kunjungan diplomatik biasa, tetapi merupakan refleksi nyata dari diplomasi aktif yang dijalankan pemerintah Indonesia dalam merespons dinamika internasional yang kian kompleks dan menantang.

SPIEF merupakan salah satu forum ekonomi paling bergengsi di dunia, mempertemukan para pemimpin negara, pelaku bisnis, dan pakar ekonomi dari berbagai penjuru dunia. Data SPIEF 2024 menunjukkan bahwa forum ini dihadiri lebih dari 21.000 delegasi dari 139 negara dan menghasilkan lebih dari seribu perjanjian kerja sama dengan nilai mencapai triliunan rupiah. Oleh karena itu, partisipasi Presiden Prabowo sebagai pembicara utama dalam forum tersebut menjadi pencapaian penting yang menunjukkan tingginya kepercayaan dunia internasional terhadap kepemimpinan Indonesia.

Agenda Presiden Prabowo di Rusia pun sarat makna strategis. Selain dijadwalkan menyampaikan pidato utama di SPIEF, Presiden juga akan melakukan pertemuan bilateral dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Kehadiran Presiden Prabowo diundang langsung oleh pemimpin negara adidaya tersebut merupakan sinyal kuat bahwa Indonesia dipandang sebagai mitra penting dalam percaturan geopolitik dan ekonomi global.

Menurut Anggota Komisi I DPR RI, Farah Puteri Nahlia, kehadiran Presiden Prabowo di SPIEF merupakan indikasi nyata bahwa Indonesia semakin diakui sebagai kekuatan penting dalam tatanan global. Hal ini bukan hanya menjadi kebanggaan nasional, melainkan juga peluang emas untuk memperkuat posisi tawar Indonesia di berbagai sektor strategis, mulai dari investasi, perdagangan, hingga diplomasi multilateral.

Farah menekankan bahwa kehadiran Indonesia dalam forum SPIEF membuka peluang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi nasional. Melalui partisipasi aktif dalam forum internasional semacam ini, Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas akses pasar bagi produk unggulan nasional, menarik investasi asing langsung, serta membangun kemitraan strategis dengan berbagai negara peserta forum. Bahkan lebih jauh, forum ini dapat menjadi momentum penting untuk memperkuat citra Indonesia sebagai negara dengan stabilitas politik yang kuat dan prospek ekonomi yang menjanjikan.

Hal senada juga disampaikan oleh Sekretaris Kabinet, Teddy Indra Wijaya bahwa kunjungan Presiden Prabowo ke Rusia merupakan bagian dari strategi diplomasi aktif Indonesia dalam menjawab tantangan global dan memperkuat posisi strategis di kancah internasional. Dalam konteks tersebut, kehadiran Prabowo di SPIEF bukan hanya mewakili Indonesia sebagai negara berkembang dengan potensi besar, melainkan juga sebagai negara besar yang mulai memainkan peran penting dalam menjaga keseimbangan global.

Teddy juga menggarisbawahi bahwa kunjungan ini tidak berdiri sendiri. Sebelum ke Rusia, Presiden Prabowo lebih dahulu menghadiri Singapore-Indonesia Leaders’ Retreat, menjadikan rangkaian perjalanan luar negeri ini sebagai upaya komprehensif untuk memperluas jejaring kerja sama bilateral dan multilateral yang menguntungkan bagi Indonesia. Dengan langkah ini, Indonesia menunjukkan komitmennya untuk tidak menjadi penonton dalam dinamika global, melainkan sebagai aktor aktif yang menawarkan solusi, memperjuangkan kepentingan nasional, dan menjalin kemitraan strategis dengan berbagai negara sahabat.

Secara lebih luas, keikutsertaan Indonesia dalam forum seperti SPIEF juga menjadi ajang untuk memperkuat diplomasi ekonomi Indonesia. Ketika dunia tengah menghadapi ketidakpastian ekonomi akibat perang, inflasi global, hingga disrupsi rantai pasok, partisipasi aktif Indonesia dalam dialog global menjadi sangat krusial. Kehadiran Presiden Prabowo sebagai pembicara utama dalam forum SPIEF memberikan sinyal positif bahwa Indonesia memiliki peran dan solusi dalam menavigasi tantangan-tantangan tersebut.

Lawatan ke Rusia juga dapat menjadi pijakan bagi penguatan hubungan bilateral yang lebih komprehensif antara Indonesia dan Rusia. Potensi kerja sama di bidang energi, pertahanan, teknologi, hingga pertanian sangat terbuka lebar. Dengan latar belakang militer dan pengalaman panjang dalam hubungan internasional, Presiden Prabowo memiliki kapasitas dan strategi yang mumpuni untuk memastikan bahwa kerja sama yang dijalin bersifat mutualistik dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat Indonesia.

Kunjungan ini juga mencerminkan keberlanjutan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif. Dalam prinsip tersebut, Indonesia tidak memihak salah satu kekuatan besar dunia, tetapi justru memainkan peran sebagai penyeimbang yang menjalin kerja sama dengan berbagai negara tanpa mengorbankan kedaulatan dan kepentingan nasional. Dalam forum seperti SPIEF, Indonesia bisa menunjukkan bahwa dalam keterbukaan dan kolaborasi internasional, Indonesia tetap teguh dalam prinsip-prinsipnya.

Pada akhirnya, kehadiran Presiden Prabowo dalam SPIEF 2025 bukan hanya menyampaikan visi ekonomi Indonesia kepada dunia, tetapi juga menampilkan wajah Indonesia sebagai negara besar yang siap memimpin, berdialog, dan bekerja sama untuk kemajuan bersama. Di tengah arus perubahan global yang begitu dinamis, Indonesia tidak tinggal diam. Di bawah kepemimpinan Prabowo Subianto, Indonesia hadir, didengar, dan diperhitungkan. Itulah bukti bahwa kepemimpinan Indonesia di panggung dunia bukan sekadar simbol, melainkan realitas yang semakin menguat hari demi hari.

)* Penulis merupakan Jurnalis dan Editor Politik Internasional