
Oleh : Aldia Putra )*
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) merupakan salah satu kunci utama mencegah stunting dan meningkatkan kesehatan anak. Program ini menjadi langkah krusial dalam menciptakan generasi yang sehat dan berkualitas. Pemenuhan gizi yang baik sejak dini tidak hanya berdampak pada tumbuh kembang anak, tetapi juga menjadi investasi bagi masa depan bangsa.
Upaya ini mendapat dukungan kuat dari berbagai pihak, termasuk anggota Komisi IX DPR RI, yang terus mendorong program makan bergizi gratis sebagai solusi utama dalam memastikan anak-anak Indonesia tumbuh sehat dan berdaya saing.
Anggota Komisi IX DPR RI, H. Alifuddin, Lc., M.M, menunjukkan dedikasinya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui partisipasinya dalam Sosialisasi Program Makan Bergizi Gratis Bersama Mitra Kerja yang diadakan di Kubu Raya, Kalimantan Barat. Dalam kegiatan ini, ia menekankan pentingnya gizi yang cukup dan seimbang sebagai investasi bagi masa depan anak-anak. Jika ingin menciptakan generasi yang sehat dan cerdas, maka perlu dipastikan mereka mendapatkan asupan makanan bergizi sejak dini.
Sebagai legislator yang membidangi kesehatan dan ketenagakerjaan, H. Alifuddin aktif dalam mengusulkan serta mendukung berbagai program yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, khususnya dalam pencegahan stunting dan perbaikan kualitas gizi masyarakat. Kehadirannya dalam sosialisasi ini juga disertai dengan sesi diskusi interaktif, yang disambut baik oleh warga setempat. Masyarakat berharap agar program ini dapat diperluas ke berbagai daerah di Kalimantan Barat.
Selain itu, anggota Komisi IX DPR RI lainnya, Zainul Munasichin, menyoroti program Makan Bergizi Gratis yang diinisiasi oleh Presiden RI Prabowo Subianto sebagai salah satu langkah strategis pemerintah dalam mengurangi angka stunting. Hingga tahun 2024, angka stunting nasional masih berada di angka 21,5 persen, dan program ini diyakini dapat menjadi solusi nyata dalam mengatasi permasalahan tersebut.
Dalam upaya memperluas cakupan program, Zainul Munasichin menggandeng Badan Gizi Nasional (BGN) untuk melakukan sosialisasi ke berbagai daerah, termasuk beberapa kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Sasaran program ini tidak hanya mencakup pemerintah daerah, sekolah reguler, dan aparatur pemerintahan, tetapi juga pondok pesantren. Dengan demikian, anak-anak di seluruh Indonesia, termasuk santri di pondok pesantren, dapat memperoleh asupan gizi yang berkualitas.
Saat mengunjungi Pondok Pesantren Modern Assalam 2 di Desa Sukaharja, Kecamatan Warungkiara, Kabupaten Sukabumi, Zainul Munasichin menemukan bahwa program ini telah sangat dinantikan oleh para santri.
Program unggulan yang diresmikan secara nasional pada 6 Januari 2025 ini secara bertahap mulai diterapkan di berbagai daerah, dengan target jangka panjang mencakup seluruh wilayah Indonesia. Pelaksanaan program di berbagai kecamatan Sukabumi bertujuan untuk meningkatkan gizi anak-anak, menekan angka stunting, dan memastikan setiap anak mendapatkan nutrisi yang cukup untuk tumbuh kembang mereka.
Selain meningkatkan kesehatan anak, program ini juga memberikan dampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi lokal. Satuan pelayanan pemenuhan gizi yang bertugas dalam program ini bekerja sama dengan masyarakat sekitar dalam penyediaan bahan baku makanan. Dengan demikian, program ini diharapkan dapat menciptakan generasi yang kuat dan cerdas, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi daerah menuju Indonesia Emas 2045.
Antusiasme masyarakat terhadap program ini juga terlihat dalam kegiatan sosialisasi yang diadakan di Cikarang Utara pada 10 Maret 2025 lalu. Program ini diselenggarakan oleh Komisi IX DPR RI bersama dengan Badan Gizi Nasional, dengan tujuan memberikan pemahaman lebih dalam mengenai pentingnya gizi seimbang bagi anak-anak. Acara ini dihadiri oleh sekitar 300 peserta yang merupakan warga setempat, serta berbagai tokoh penting, seperti anggota Komisi IX DPR RI, Obon Tabroni dan perwakilan BGN, Moh Ibnu Holdun.
Obon Tabroni menegaskan bahwa kekurangan gizi, termasuk stunting dan malnutrisi, masih menjadi tantangan besar yang harus diatasi. Oleh karena itu, Komisi IX DPR RI mendukung penuh program Makan Bergizi Gratis untuk mengurangi permasalahan gizi di Indonesia.
Sementara itu, Moh. Ibnu Holdun dari BGN menjelaskan bahwa pemenuhan gizi yang baik berpengaruh langsung terhadap kemampuan anak dalam belajar, meraih prestasi, serta berkontribusi pada masyarakat. Dengan adanya program ini, diharapkan akses terhadap makanan bergizi dapat meningkat, sekaligus menumbuhkan pola makan sehat yang lebih optimal di kalangan masyarakat.
Berdasarkan riset, Indonesia diproyeksikan memiliki populasi muda yang besar pada tahun 2045. Program ini menjadi pilar penting dalam mendukung generasi muda yang sehat, produktif, dan siap bersaing di masa depan. Pemerintah menargetkan pada April 2025, sebanyak tiga juta anak Indonesia akan mendapatkan makanan bergizi, dengan target meningkat menjadi 15 juta anak pada Agustus 2025. Pada akhir tahun, seluruh anak Indonesia diharapkan sudah mendapatkan manfaat dari program ini.
Keberlanjutan program MBG menjadi faktor penting dalam menciptakan generasi yang lebih sehat dan berkualitas. Diperlukan kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pihak terkait untuk memastikan pelaksanaannya berjalan dengan baik. Dengan dukungan penuh dari berbagai elemen bangsa, program ini dapat menjadi solusi utama dalam mengatasi permasalahan gizi di Indonesia dan mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi generasi mendatang.
)* Penulis adalah pengamat kebijakan publik