
Jakarta – Masyarakat Indonesia diminta untuk tetap waspada dan menolak segala bentuk aksi yang dapat mengganggu stabilitas nasional, termasuk gerakan yang belakangan dikenal dengan sebutan ‘Indonesia Gelap’. Pemerintah menegaskan pentingnya menjaga ketertiban dan keamanan nasional, sekaligus tetap menghormati demokrasi yang sehat dan konstruktif.
Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB), Arif Satria, mengungkapkan bahwa Presiden RI memahami keberadaan gerakan tersebut, tetapi tetap menekankan perlunya menjaga stabilitas dan demokrasi yang positif.
“Presiden memahami adanya gerakan tersebut, namun tetap menekankan pentingnya menjaga ketertiban serta demokrasi yang konstruktif,” ujar Arif.
Ia menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat terbuka terhadap kritik dan masukan, terutama dari kalangan akademisi. Menurutnya, pertemuan yang dilakukan Presiden dengan para rektor bukanlah bentuk intervensi terhadap dunia akademik, melainkan sebagai upaya untuk mempererat komunikasi dan memahami visi serta kebijakan pemerintah secara langsung.
“Pertemuan ini lebih kepada peluang untuk berdialog dan memahami langkah-langkah yang diambil pemerintah,” lanjutnya.
Senada dengan hal itu, Wakil Ketua DPR, Cucun Ahmad Syamsurijal, menegaskan bahwa pemerintah terus bekerja keras dalam menanggapi berbagai aspirasi masyarakat. Ia menyoroti pentingnya komunikasi yang baik antara pemerintah dan rakyat sebagai kunci dalam menyelesaikan berbagai perbedaan pendapat.
“Pemerintah terus bekerja keras untuk menanggapi berbagai tuntutan masyarakat. Komunikasi yang baik antara pemerintah dan rakyat adalah kunci dalam menyelesaikan perbedaan pendapat,” ujar Cucun.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa pemerintah sangat terbuka untuk mendengar aspirasi masyarakat. Bahkan, ia mengusulkan adanya perwakilan mahasiswa yang dapat berdialog langsung dengan pihak Istana agar setiap keluhan dan tuntutan dapat dibahas secara konkret.
“Pemerintah terbuka untuk mendengar aspirasi masyarakat, sehingga kami siap menyediakan perwakilan mahasiswa guna berdialog langsung dengan pihak Istana,” tambahnya.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg), Prasetyo Hadi, juga turut menegaskan sikap pemerintah dalam menghadapi situasi ini. Menurutnya, pemerintah siap berdiskusi dengan mahasiswa secara konstruktif demi mencari solusi terbaik bagi semua pihak.
“Kami siap berdiskusi dengan mahasiswa secara konstruktif demi mencapai solusi terbaik,” ujarnya.
Prasetyo juga mengingatkan agar aparat kepolisian tetap mengedepankan pendekatan persuasif dalam menangani demonstrasi yang dilakukan oleh mahasiswa. Ia menegaskan bahwa para demonstran adalah bagian dari generasi penerus bangsa yang harus dirangkul dengan pendekatan yang lebih bijak.
“Aparat kepolisian diminta untuk mengedepankan pendekatan persuasif, mengingat para demonstran adalah bagian dari generasi penerus bangsa,” katanya.
Pemerintah menilai bahwa aksi yang bertujuan mengganggu stabilitas nasional seperti ‘Indonesia Gelap’ justru dapat merugikan masyarakat secara luas. Oleh karena itu, masyarakat diimbau untuk tetap menjaga ketertiban serta menolak segala bentuk provokasi yang berpotensi menimbulkan kerusuhan. Demokrasi di Indonesia harus tetap dijaga dalam koridor yang sehat, dengan tetap mengutamakan dialog sebagai solusi utama.
Di tengah berbagai tantangan yang dihadapi bangsa ini, peran aktif masyarakat dalam mendukung kebijakan pemerintah yang berorientasi pada kepentingan nasional sangat diperlukan. Dengan komunikasi yang terbuka dan kebijakan yang transparan, pemerintah yakin bahwa setiap perbedaan pendapat dapat diselesaikan melalui jalur yang demokratis dan damai.