Program Sekolah Rakyat Resmi Dibuka dengan Fokus pada Pemberdayaan Anak-Anak Tidak Mampu

oleh -3 Dilihat

JAKARTA – Pemerintah resmi membuka Program Sekolah Rakyat sebagai langkah nyata untuk memperluas akses pendidikan gratis dan berkualitas bagi anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem. Program ini merupakan bagian dari kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto dan mulai dijalankan pada tahun ajaran baru Juli 2025.

Wakil Menteri Sosial, Agus Jabo Priyono, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat hadir sebagai jawaban atas tantangan kemiskinan ekstrem.

“Setiap anak yang masuk Sekolah Rakyat adalah titipan negara. Mereka tidak hanya perlu dididik, tapi juga dirawat dan didampingi untuk memutus rantai kemiskinan,” ujar Agus.

Menurutnya, para kepala sekolah bukan sekadar pimpinan institusi, melainkan agen perubahan sosial. Ia menekankan bahwa Sekolah Rakyat adalah ruang pemberdayaan menyeluruh yang juga melibatkan orang tua siswa dan perbaikan tempat tinggal mereka.

“Kami berangkat dari data keluarga miskin. Anaknya disekolahkan, orang tuanya diberdayakan, dan rumahnya dibenahi. Hidupnya kita perbaiki bersama,” tegasnya.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menyatakan bahwa Kemensos telah menyiapkan 100 titik awal Sekolah Rakyat yang akan beroperasi mulai 14 Juli 2025, dengan jumlah siswa mencapai 9.755 anak. “Rekrutmen siswa, guru, dan tenaga kependidikan sudah selesai. Sekarang kita lanjutkan untuk menyiapkan 100 titik tambahan,” katanya.

Gus Ipul menambahkan, kerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan mencakup penggunaan Balai Latihan Kerja (BLK) sebagai lokasi sekolah dan penyusunan kurikulum berbasis keterampilan.

“Harapan kita, lulusan Sekolah Rakyat tidak hanya cerdas secara akademik, tapi juga memiliki keahlian yang siap pakai,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua Umum Forum CSR Indonesia, Mahir Bayasut, menyambut positif ajakan pemerintah untuk berkolaborasi. Menurutnya, keterlibatan dunia usaha dalam program ini sangat penting untuk memperkuat dampak sosial.

“Program seperti ini tidak bisa berjalan sendiri. Peran swasta melalui CSR sangat dibutuhkan agar dampaknya terasa luas,” ujarnya saat audiensi dengan Kemensos.

Dengan target lebih dari 20 ribu siswa dan dukungan lebih dari 6.000 tenaga pengajar dan kependidikan, Sekolah Rakyat diharapkan menjadi sarana pendidikan yang mampu menjangkau kelompok paling rentan dan mempersiapkan generasi unggul menuju Indonesia Emas 2045.